Minggu, Mei 9

Gulali Of Sosiology: Lelucon Alm. Gus Dur (Kyai Haji Abdurrahman Wahid)

"GITU AJA KOK REPOT..."

Akhir tahun 2009 ditutup dengan berita duka wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa disapa dengan Gus Dur. Bangsa dan negara ini kehilangan seorang tokoh besar, seorang Putera Terbaik, Bapak dan Guru Bangsa, serta Presiden Republik Indonesia ke-4.

Gus Dur dan humor tak bisa dipisahkan. Bisa jadi, dia adalah satu-satunya presiden di dunia yang sangat humoris. Di tahun 1999 sampai 2001, saat Gus Dur duduk di kursi RI-1 banyak sekali kisah lucu yang dituturkan orang dekatnya. Istilah "Gitu Aja Kok Repot" sangat terkenal saat itu. Inilah rekamannya yang disampaikan sejumlah orang, dan dikutip dari berbagai sumber.



SINDIR POLISI
Menurut Gus Dur di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujurk, saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi, yang masih bisa berlaku dengan saat sekarang.
"Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hugeng almarhum bekas Kapolri, patung polisi dan polisi tidur," selorohnya.


MUSNAHKAN PORNOAKSI

Gus Dur kurang sependapat dengan tuntutan "Musnahkan pornoaksi dan pornografi di negeri ini karena nggak sesuai dengan syariat Islam." Saat menjawab interview dengan Jaringan Islam Liberal, Gus Dur menyebut kitab Raudlatul Mu'athtthar sebagai korban tentang kesalahan memandang pengertian porno.
"Anda tahu, kitab Raudlatul Mu'athtthar(The Parfumed Garden, Kebun Wewangian) itu merupakan kitab bahasa Arab yang isinya tata cara bersetubuh dengan 189 gaya, hahaha.. Nah, kalau gitu kitab itu cabul dong?"


GUYONAN CHE GUEVARA

Saat berkunjung ke Kuba, Gus Dur bertemu dengan pemimpin Kuba, Fidel Castro. Castro yang mendatangi hotel tempat Gus Dur dan rombongannya menginap. Mereka pun terlibat pembicaraan hangat, menjurus serius. Agar tidak terlalu membosankan, Gus Dur mengeluarkan jurus guyonan.

Katanya, ada tiga orang tahanan dalam satu sel. Para tahanan itu saling memberi tahu bagaimana mereka bisa sampai ada di situ. Tahanan pertama, "Saya dipenjara karena saya anti dengan Che Guevara." Che Guevara adalah pemimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba.

Tahanan kedua geram, "Oh, kalau saya dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!" Lalu mereka berdua terlibat perang mulut. Tetapi, mereka segera teringat tahanan ketiga belum ditanya. "Kalau kamu kenapa sampai dipenjara di sini?" Tahanan ketiga menjawab dengan berat hati, "Karena saya Che Guevara..."

Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan Gus Dur tersebut.


PRESIDEN DAN PENYAKIT GILA

Yang ini, masih humor Gus Dur di depan Fidel Castro. Gus Dur bilang semua presiden Indonesia punya penyakit gila. Presiden pertama Bung Karno, gila wanita. Presiden kedua, Soeharto gila harta dan presiden ketiga Habibie benar-benar gila ilmu. Sedangkan Gus Dur sebagai presiden keempat sering membuat orang gila karena yang memilihnya juga orang-orang gila. Castro pun meledak ketawanya.

Sebelum tawa Castro reda, Gus Dur bertanya, "Yang Mulia Presiden Castro termasuk yang mana?" Castro menjawab sambil tetap tertawa, "Saya termasuk yang ketiga dan keempat."

Apa selesai sampai di situ? Tidak. Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang dekat Habibie, Gus Dur diminta mengulangi cerita lucunya dengan Castro itu. Merasa tidak enak untuk menyebut Habibie dengan kata-kata gila, Gus Dur memodifikasi ceritanya. Kepada Habibie, Gus Dur mengatakan telah bercerita dengan Castro bahwa presiden Indonesia hebat-hebat. Kata Gus Dur, Presiden Soekarno negarawan, Presiden Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuwan, sedangkan Gus Dur wisatawan.

Itulah merupakan pernyataan Gus Dur yang bersahabat termasuk mengkritik dirinya sendiri sebagai presiden yang banyak bepergian ke luar negeri seperti berwisata.


RADIO ISLAMI
Ceritanya, ada orang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji terlihat marah-marah. "Lho kang, ngopo (kenapa) ngamuk-ngamuk mbanting radio?" tanya kawannya penasaran.

"Pembohong! Gombal!" ujarnya geram. Temannya terpaku kebingungan. "Radio ini di Mekkah ngaji Al-Qur'an terus. Tapi di sini, isinya lagu dangdut tok. Radio gini kok dibilang radio Islami."

"Sampeyan tahu ini radio Islami dari mana?"

"Lha... Itu bacaannya Al-transistor, pakai "Al".


NEGARA FEDERAL
Tahun 1999 terjadi kontroversi mengenai wacana negara kesatuan dan negara federal. Ketika itu Amien Rais berwacana memikirkan kemungkinan Indonesia menjadi negara federal. Menurut Amien, negara federal bisa lebih demokratis diterapkan di negara sebesar Indonesia. Ajakan itu mendapat tanggapan panas. Amien diserang habis lawan politik karena dianggap mau merusak keutuhan dan persatuan bangsa dan negara.

Ketika ditanyai kontroversi itu, Gus Dur mengatakan, negara federal baik karena menjamin lebih demokratis, sedangkan negara kesatuan baik karena lebih menjamin keutuhan bangsa.

"Kalau saya begini saja, namanya tetap negara kesatuan, tapi isinya pakai negara federal. Gitu aja kok repot," kata Gus Dur dalam wawancara eksklusif dengan sebuah stasiun televisi.


TAK PUNYA LATAR BELAKANG PRESIDEN

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam interview salah satu televisi swasta mengatakan, "Waktu itu saya hampir menolak penunjukan diri saya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau Pertahanan," ujar Mahfud.

Tak dinyana, jawaban Gus Dur waktu itu tak kalah cerdiknya. "Pak Mahfud, harus bisa. Saya saja menjadi presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok," ujar Gus Dur santai. Karuan saja Mahfud MD pun tidak berkutik. "Gus Dur memang aneh. Kalau ngga aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan," kelakar Mahfud.

N U
Seperti saat menggambarkan fanatisme orang NU, bagi Gus Dur, ada tiga tipe orang NU.

"Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, dan menceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU," jelasnya tentang jenis yang pertama.

Jenis yang kedua adalah mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam dua belas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk membicarakan NU, "Itu namanya orang gila NU."

"Tapi kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dini hari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila," kata Gus Dur sambil terkekeh saat itu.


UMAT BERAGAMA

Guyonan lainnya dilontarkan Gus Dur saat menghadiri 'Seminar wawasan kebangsaan Indonesia' di Batam. Di hadapan 100 pendeta dari seluruh propinsi Kepri, Gus Dur menjelaskan kebersmaan harus diawali dengan sikap berbaik hati terhadap sesama.

"Oleh karena itu seluruh umat bertanggungjawab atas masa depan bangsa. Boleh berantem satu sama lain tapi keselamatan bangsa tetap diutamakan," kata Gus Dur disambut tawa peserta.


HUMOR DPR
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang prilaku anggota DPR RI. Sempat menyebut mereka sebagai anak TK, Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah 'turun pangkat' setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.

"DPR dulu TK sekarang playgroup," kata Gus Dur di kediamannya di Ciganjur, Jakarta, Selatan, ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian di DPR saat sidang.


JIHAD
Bahkan saat menanggapi aksi jihad yang dilakukan oleh banyak warga Muslim yang percaya kematiannya akan 'menjamin' tempat di surga, Gus Dur malah kembali melemparkan leluconnya.

"Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?" tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.

Gus Dur pun menjawab, "Memangnya sudah ada yang membuktikan? Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga. Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit. Dan kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan oleh polisi."


ZIARAH

Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela ideologinya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.

Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur.

"Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi," katanya.


GITU AJA KOK REPOT
Selain humornya, Gus Dur juga dikenal dengan jawabannya yang menyederhanakan pemikiran masyarakat yang terkadang berbelit-belit. Dia kerap kali menjawab, "Gitu aja kok repot."

Seperti saat dia memberikan tanggapan perihal pernyataan Probosutedjo perihal kebenaran kondisi Soehrato yang sakit. Saat itu (2 Maret 2000), Gus Dur mengaku tidak diijinkan bertemu dengan Soharto.

Gus Dur mengakui, dari pihaknya tidak ada masalah sama sekali untuk mengunjungi Soeharto, dan pintunya selalu terbuka. "Perkara saya pergi dengan siapa tidak masalah. Dengan Marzuki Darusman atau kalau perlu seluruh kabinet saya bawa. Begitu saja kok repot-repot," katanya.

Jawaban yang sama juga dilontarkan cucu pendiri NU itu saat menanggapi tuntutan Fron Pembela Islam (FPI).

"Jangan takut dan khawatir, tenang-tenang saja. Gitu aja kok repot."

Ucapan ini menjadi trademark tersendiri, sehingga ucapan ini pula yang ditiru oleh Gus Pur dalam acara Republik Mimpi. Saat ditanya Andy F Noya dalam acara Kick Andy, perihal peran yang dilakoni Handoyo, Gus Dur pun kembali menanggapi dengan enteng.

"Abis gimana lagi, yah anggep saja sudah. Itung-itung advertensi (iklan) gratis," katanya disambut gelak tawa penonton...


AIRPORT ABDURRAHMAN

Pada akhir April 2000, Gus Dur sempat ke Malang, dan mendarat di Bandara Abdurrahman Saleh. Waktu itu Gus Dur bersama antara lain Almarhum Jaksa Agung Sukarton Marmosujono. Sebagaimana lazimnya untuk rombongan orang penting, mereka pun disambut oleh pasukan Banser NU. Ketika rombongan sudah berangkat ke Selorejo, sekitar 60 kilometer dari bandara, petugas Banser melapor pada poskonya melalui handy talky. "Halo, halo, rojer," kata Mas Banser. "Lapor: Abdurrahman Saleh sudah mendarat di airport Abdurrahman Wahid!"

"Yah, kebalik," kata Gus Dur terkekeh-kekeh.


MADURA BANYAK AKAL
Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang dipergoki polisi melanggar rambu "Becak Dilarang Masuk". Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam, yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.

"Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini," bentak pak polisi.

"Oh, saya melihat, Pak. Tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya. Tidak kosong, berarti boleh masuk," jawab si tukang becak.

"Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk," bentak pak polisi lagi.

"Tidak, Pak. Saya tidak bisa baca. Kalau saya bisa membaca, maka saya akan jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini," jawab si tukang becak sambil cengengesan.



"SELAMAT JALAN, GUS DUR....."


Semoga amal ibadah serta baktimu pada nusa dan bangsa diterima oleh Allah Yang Maha Kuasa.. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukan apapun pastinya suara anda akan sangat dihargai... Tanxs